Sunday, December 30, 2007
Dot to Dot
Aruna lagi seneng-senengnya belajar menulis. Tiap pagi ama habis mandi sore, selalu nyari dingklik buat dijadiin mejanya dan siap dengan buku-bukunya. Sebelumnya, walah, berhubung printer om Hendy rusak dan ibu belum bisa keluar rumah buat belanja, ibu harus membuatkan titik-titik untuk dihubungkan berbentuk gambar atau tulisan untuk Aruna.
Eyang muti juga seneng karena akhirnya bisa mengajari Aruna menulis. Iya soalnya eyang muti nanyain melulu, kok Aruna nggak diajarin membaca dan nulis (maksudnya duduk di kursi, serius buat belajar nulis dan membaca). Lah abisnya gimana dong yang, wong belum minta kok, masih asyik belajar lainnya :)
Yang panik malah eyang muti deh. Soalnya banyak anak Indo (termasuk anak temen-temen ibu ) yang memang sudah diajari sejak umur segini. Aruna itu memang ngga bisa dipaksa buat melakukan sesuatu yang dia belum mau lakukan. Yang penting kita sudah menawarkan 'pemicu'nya, selanjutnya tetap terserah Aruna... Tapi kalau Aruna sudah tahu apa yang diinginkannya, hehehe.... nobody can stop her!
Friday, December 28, 2007
Natal di Pontianak
Serunya bernatalan di rumah eyang. Banyak saudara, teman, tetangga yang datang ke rumah. Aruna pun turut sibuk menyambut tamu, bersalaman, mempersilahkan makan (atau ikutan makan) dan membantu ibu, eyang dan mbak mai menyiapkan makanan-minuman untuk tamu. Ada meja kue-kue, meja gudeg lengkap dan meja bakso. Aruna senang sekali karena rumah selalu ramai.
Friday, December 21, 2007
Lompat gaya belalang
Thursday, December 20, 2007
The Splendid Sansiviera
Duh yang udah diangkat jadi asistennya eyang kakung, Aruna sekarang makin rajin bantu-bantu eyang menyirami koleksi tanaman sansiviera. Yah, koleksi yang murah-murah dulu sih. Padahal dulu banyak yang gak boleh pegang tanaman itu oleh eyang kakung. Tapi memang Aruna juga sayang banget sama koleksinya eyang. Selain suka disirami (sesuai petunjuk eyang), Aruna suka ngajak ngomong tanamannya, terus kalau udah mulai bertunas, Aruna malah sering kasih tahu eyang duluan. Makanya kalau ada tertarik membeli dan menanyakan harganya, Aruna suka dipanggil eyang buat membantu memberi harga :)
Aruna dan eyang juga suka melihat gambar-gambar dan belajar nama2nya dari buku-buku dan majalah tanaman. Bahkan mereka berdua punya 'bahasa planet' tentang bagian tanaman tersebut yang hanya mereka berdua yang tahu, eh eyang muti juga udah tahu ding.
Selain bisa belajar mengenal jenis-jenis tanaman sansiviera dan bagaimana perlakuan yang tepat untuk setiap tanaman, Aruna juga senang karena keinginan bermain semprotan bisa terfasilitasi hehehehe :)
Persiapan Natalan
Sebentar lagi hari Natal! Banyak hal yang dipersiapkan menjelang natal di rumah eyang. Biasanya akan banyak sekali tamu yang akan datang ke rumah, baik saudara, teman kerja, juga para tetangga untuk mengucapkan selamat Natal kepada kami. Suasana Natal memang menyenangkan dan selalu memberi rasa kangen untuk berkumpul kembali di rumah pada hari Natal, apalagi semua ritual persiapan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, membuat suasana akrab dan ceria mewarnai hari-hari menjelang Natal. Ibu berharap Aruna dan Nara juga mengalami hal yang sama, mengalami tradisi keluarga yang menyatukan dan membahagiakan. Tentu saja, titik beratnya pada apa yang dikerjakan, dirasakan, bukan pada seberapa mahal sebuah kebersamaan di hari raya itu diciptakan.
Persiapan apa saja yang dikerjakan Aruna? Dari persiapan membuat kue-kue, bersih-bersih rumah dan halaman, juga tak lupa memasang pohon natal. Aruna senang sekali boleh terlibat membantu semua persiapan yang ada.
Persiapan apa saja yang dikerjakan Aruna? Dari persiapan membuat kue-kue, bersih-bersih rumah dan halaman, juga tak lupa memasang pohon natal. Aruna senang sekali boleh terlibat membantu semua persiapan yang ada.
Wednesday, December 19, 2007
Senang menyanyi
Semakin fasih menyanyikan lagu anak Indonesia, lagu-lagu semacam, Bintang Kecil, Pelangi, Balonku Ada 5, dll, kini Aruna mulai merambah menyanyikan lagu orang dewasa. Yah karena selain sering denger suara ibunya yang menyanyikan, terkadang soundtrack sinetron2 yang numpang lewat itu pun mampir di telinganya jadi juga bisa diyanyikannya. Tapi memang belum utuh siy hanya penggalan-penggalan lagunya aja. Nah, lagu siapa aja yang biasa dinyanyikannya? Yah lagunya Ungu, Letto dan Ari Lasso udah mulai bisa tuh si Aruna :)
Wednesday, December 12, 2007
Ke Solo dan Maen ke Jurug
Aruna pergi ke tempat eyangnya dan tinggal di Solo selama seminggu. Senengnya Aruna karena bisa bertemu sodara-sodaranya yang lain juga. Ada kakak adik Nonik, temen maennya yang asyik dan ada juga adik Aryo. Aruna senang sekali diajak naik becak sama eyang atau dibonceng mommy naik sepeda pergi belanja ke pasar Gede dan Luwes.
Di hari terakhir kami disana, ibu mengajak Aruna, Nonik dan Aryo serta papa-mamanya buat jalan-jalan ke Jurug. Disana Aruna malah sempet naik gajah bareng Nonik.
Kami juga melihat berbagai hewan lain yang ada disana seperti aneka jenis burung, kuda nil, singa, harimau, kera, dll. Aruna tampak enjoy menikmati kunjungan kita ke kebun binatang kali itu.
Setelah di rumah beberapa hari kemudian, ibu bertanya, apa perasaan Aruna waktu lihat binatang di kebun binatang? apakah Aruna senang atau kasihan dengan binatang2 itu? Aruna jadi diem. Ibu lalu mencoba menggambarkan bagaimana hidup binatang tersebut yang mungkin justru malah sedih karena disana bukan tempat tinggalnya, disana dia di kandang dan ada yang ngga bisa terbang, ngga bisa lompat-lompat dan hanya duduk saja. Nah tentu saja kondisi itu berbeda sekali dengan yang dilihatnya di saluran Animal Planet.
Hmmm, tidak tahu apakah Aruna mengerti dengan apa yang ibu katakan, tapi setidaknya dia mendengarkan dan mudah2an ada yang mampir di pikirannya dan kemudian dicernanya sendiri.
Di hari terakhir kami disana, ibu mengajak Aruna, Nonik dan Aryo serta papa-mamanya buat jalan-jalan ke Jurug. Disana Aruna malah sempet naik gajah bareng Nonik.
Kami juga melihat berbagai hewan lain yang ada disana seperti aneka jenis burung, kuda nil, singa, harimau, kera, dll. Aruna tampak enjoy menikmati kunjungan kita ke kebun binatang kali itu.
Setelah di rumah beberapa hari kemudian, ibu bertanya, apa perasaan Aruna waktu lihat binatang di kebun binatang? apakah Aruna senang atau kasihan dengan binatang2 itu? Aruna jadi diem. Ibu lalu mencoba menggambarkan bagaimana hidup binatang tersebut yang mungkin justru malah sedih karena disana bukan tempat tinggalnya, disana dia di kandang dan ada yang ngga bisa terbang, ngga bisa lompat-lompat dan hanya duduk saja. Nah tentu saja kondisi itu berbeda sekali dengan yang dilihatnya di saluran Animal Planet.
Hmmm, tidak tahu apakah Aruna mengerti dengan apa yang ibu katakan, tapi setidaknya dia mendengarkan dan mudah2an ada yang mampir di pikirannya dan kemudian dicernanya sendiri.
Saturday, December 01, 2007
Sew Mommy...Sew!!
Dunia jahit-menjahit kini mulai dikenal Aruna. Yah lumayan rajin Aruna nungguin ibu mulai dari mengukur, bikin pola, motong bahan, sampai menjahit. Kalau bagian yang terakhir ini agak jarang sih, sebab ibu kalau njahit malah nunggu Aruna bobok. Soalnya yang ada bukannya menjahit jadinya, malah nanti buat mainan Aruna karena dia pengen banget mencoba menjahit di mesin jahit manual tua itu.
Aruna biasanya ikut-ikutan ibu belajar mengukur badan, nah ini bonekanya yang dijadikan ukuran.
Atau belajar membuat pola, kalau Aruna sih cuma bikin garis-garis aja dengan penggaris, lagian pakai kertasnya karton, soalnya kalau ke injak tidak gampang sobek :)
Nah yang paling sering ya itu mengambilkan jarum pentul kalau ibu mentulin kain di pola. Sekalian aja sih ibu ajarin supaya Aruna malah mengerti apa yang harus dilakukan dengan pentul dan jarum. Jikalau sampai ada yang kececer, dia udah tahu kalau jarum itu harus ditusukkan ke tempatnya.
Menjahit memang akan menjadi salah satu ketrampilan yang sebaiknya Aruna juga miliki nantinya. Makanya ibu mulai kenalkan sejak dini, bukan untuk dilakukan dulu sih, setidaknya kalau ditekuni kembali oleh ibu maka Aruna akan terbiasa melihatnya. Cuma apakah nanti akan dikembangkan lebih lanjut atau tidak, itu nanti tergantung pada Aruna sendiri.
Aruna biasanya ikut-ikutan ibu belajar mengukur badan, nah ini bonekanya yang dijadikan ukuran.
Atau belajar membuat pola, kalau Aruna sih cuma bikin garis-garis aja dengan penggaris, lagian pakai kertasnya karton, soalnya kalau ke injak tidak gampang sobek :)
Nah yang paling sering ya itu mengambilkan jarum pentul kalau ibu mentulin kain di pola. Sekalian aja sih ibu ajarin supaya Aruna malah mengerti apa yang harus dilakukan dengan pentul dan jarum. Jikalau sampai ada yang kececer, dia udah tahu kalau jarum itu harus ditusukkan ke tempatnya.
Menjahit memang akan menjadi salah satu ketrampilan yang sebaiknya Aruna juga miliki nantinya. Makanya ibu mulai kenalkan sejak dini, bukan untuk dilakukan dulu sih, setidaknya kalau ditekuni kembali oleh ibu maka Aruna akan terbiasa melihatnya. Cuma apakah nanti akan dikembangkan lebih lanjut atau tidak, itu nanti tergantung pada Aruna sendiri.
Saturday, November 24, 2007
Membuat rok hawai dari tali rafia
Pingin punya rok hawai seperti diserial Barney "Beach Party", Aruna minta dibikinkan rok seperti itu sama ibu. Nah ibu libatkan saja Aruna dari awal pembuatannya. Tugas Aruna adalah membelah tali rafia tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Wah kudu telaten mbelahinnya Aruna! Setelah dua hari, baru deh hasilnya kelihatan. Taaaaraaaa....si gadis hawai pun beraksi menari :)
Friday, November 23, 2007
Belajar tanaman obat-obatan
Berbagai jenis tanaman yang ada di halaman rumah eyang ternyata hampir semuanya bermanfaat baik sebagai bahan pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, juga sebagai obat-obatan yang jenisnya banyak atau juga sebagai jampi stress alias cuma buat dilihat-lihat seperti koleksi anggrek dan tanaman hias :)
Nah ada beberapa tanaman yang sering diamati Aruna karena sekilas tampaknya cantik,
ternyata berkhasiat sebagai obat juga. Aruna pun jadi belajar berbagai tanaman obat yang ada di kebun eyang. Dia sering mencocokkannya dengan gambar dan foto tanaman dari buku eyang yang sering dipinjamnya.
Ini cuplikan waktu kita mengamati buah mahkota dewa dan buah makasar:
"Mommy, ini baby grapes and baby apple ya?" tanya Aruna.
"Bukan, yang merah namanya buah mahkota dewa dan yang kecil-kecil ini namanya buah makasar. Ini bagus untuk obat banyak penyakit Aruna," jelas mommy.
"Bukan, ini apple untuk makan, ini grapes untuk makan, ini obat perut mommy!" kata Aruna setengah ngeyel sambil ngeloyor pergi.
Kalau yang ini cuplikan pembicaraan kami waktu mengamati tanaman Tapak Dara di bukunya eyang:
"Ini ada, mommy?" sambil menunjukkan salah satu gambar yang ada di buku.
" Aruna lihat ndak di kebun eyang?", tanya mommy balik.
"Ada, di situ,"jawab Aruna lagi.
"Ini untuk apa mommy? untuk sakit perut?"tanya Aruna lagi.
"Bukan, kalau yang ini buat sakit kanker, kencing manis dan penyakit kelainan darah (maksute leukimia), " jawab mommy sesederhana mungkin.
"Mommy, mommy, berdarah kena tajam2 makan ini, cepat sembuh ya!" simpul Aruna lagi.
Duh padahal bukan itu siy maksudnya, cuma mau menjelaskan lagi, juga bingung mommy-nya :)
Kalau yang ini pembicaraan waktu kita metik daun ungu:
"Aruna, yuk kita ambil daun ungu, nanti kita rebus terus kita minum ya airnya, supaya kalau Aruna pxp, ndak sakit lagi, kata mommy.
"Kambing juga sakit kalau exk ya mommy? kambing makan ini ya!"kata Aruna lagi.
Mommy bengong mode-on, setelah diingat-ingat oiya, dulu khan Aruna sempet mengusir kambing yang masuk pekarangan dan makan tanaman ini ya...
Yah begitulah, walaupun sering engga nyambungnya antara yang dijelasin sama yang nanya, Aruna senang sekali mengamati berbagai tanaman obat-obatan yang ada di halaman eyang.
Selain itu, terkadang, kalau eyangnya jemur2 tanaman obatan kering , Aruna pun ikut membantu menjemurnya atau memasukkan lagi ke kantungnya.
Mudah-mudahan kecintaannya pada tumbuhan obat bisa semakin besar dan suatu saat Aruna tertarik juga untuk terus mengembangkannya seperti eyangnya :)
Nah ada beberapa tanaman yang sering diamati Aruna karena sekilas tampaknya cantik,
ternyata berkhasiat sebagai obat juga. Aruna pun jadi belajar berbagai tanaman obat yang ada di kebun eyang. Dia sering mencocokkannya dengan gambar dan foto tanaman dari buku eyang yang sering dipinjamnya.
Ini cuplikan waktu kita mengamati buah mahkota dewa dan buah makasar:
"Mommy, ini baby grapes and baby apple ya?" tanya Aruna.
"Bukan, yang merah namanya buah mahkota dewa dan yang kecil-kecil ini namanya buah makasar. Ini bagus untuk obat banyak penyakit Aruna," jelas mommy.
"Bukan, ini apple untuk makan, ini grapes untuk makan, ini obat perut mommy!" kata Aruna setengah ngeyel sambil ngeloyor pergi.
Kalau yang ini cuplikan pembicaraan kami waktu mengamati tanaman Tapak Dara di bukunya eyang:
"Ini ada, mommy?" sambil menunjukkan salah satu gambar yang ada di buku.
" Aruna lihat ndak di kebun eyang?", tanya mommy balik.
"Ada, di situ,"jawab Aruna lagi.
"Ini untuk apa mommy? untuk sakit perut?"tanya Aruna lagi.
"Bukan, kalau yang ini buat sakit kanker, kencing manis dan penyakit kelainan darah (maksute leukimia), " jawab mommy sesederhana mungkin.
"Mommy, mommy, berdarah kena tajam2 makan ini, cepat sembuh ya!" simpul Aruna lagi.
Duh padahal bukan itu siy maksudnya, cuma mau menjelaskan lagi, juga bingung mommy-nya :)
Kalau yang ini pembicaraan waktu kita metik daun ungu:
"Aruna, yuk kita ambil daun ungu, nanti kita rebus terus kita minum ya airnya, supaya kalau Aruna pxp, ndak sakit lagi, kata mommy.
"Kambing juga sakit kalau exk ya mommy? kambing makan ini ya!"kata Aruna lagi.
Mommy bengong mode-on, setelah diingat-ingat oiya, dulu khan Aruna sempet mengusir kambing yang masuk pekarangan dan makan tanaman ini ya...
Yah begitulah, walaupun sering engga nyambungnya antara yang dijelasin sama yang nanya, Aruna senang sekali mengamati berbagai tanaman obat-obatan yang ada di halaman eyang.
Selain itu, terkadang, kalau eyangnya jemur2 tanaman obatan kering , Aruna pun ikut membantu menjemurnya atau memasukkan lagi ke kantungnya.
Mudah-mudahan kecintaannya pada tumbuhan obat bisa semakin besar dan suatu saat Aruna tertarik juga untuk terus mengembangkannya seperti eyangnya :)
Wednesday, November 21, 2007
maem salak
Berkomunikasi lewat telpon
Aruna sekarang sudah mulai mampu mengekspresikan apa yang ingin disampaikan dalam pembicaraan lewat telepon. Dulu, wah susah sekali dan bahkan jarang sekali mau bicara di telepon dengan siapa saja. Nah kesempatan berjauhan dengan ayah menjadi sarana untuk Aruna berkomunikasi dengan lebih baik di telepon. Kini Aruna mulai bisa bercerita tentang kegiatan Aruna hari itu, walapun ceritanya masih sepenggal-sepenggal.
Aruna pun pelan-pelan ibu ajarkan bagaimana menggunakan telepon. Kalau ibu mau telepon, terkadang ibu yang mendiktekan dan Aruna yang membantu memencet nomernya. Tapi kalau untuk menerima telepon masuk, Aruna belum ibu kasih ijin. Karena telepon yang masuk ketempat eyang banyak juga yang penting, kecuali kalau janjian sama teman ibu yang akan telepon, nanti ibu bilang yang akan mengangkat Aruna, baru deh boleh dia yang pegang duluan :)
Aruna pun pelan-pelan ibu ajarkan bagaimana menggunakan telepon. Kalau ibu mau telepon, terkadang ibu yang mendiktekan dan Aruna yang membantu memencet nomernya. Tapi kalau untuk menerima telepon masuk, Aruna belum ibu kasih ijin. Karena telepon yang masuk ketempat eyang banyak juga yang penting, kecuali kalau janjian sama teman ibu yang akan telepon, nanti ibu bilang yang akan mengangkat Aruna, baru deh boleh dia yang pegang duluan :)
Monday, November 19, 2007
makan kepiting rebus
Pulang dari pantai, ibu mampir membeli kepiting. Wah Aruna sempet takut lihat kepitingnya sebab warnanya hitam dan masih hidup, walaupun capitnya sudah diikat. Lalu eyang pun merebusnya dan warnanya pun berubah menjadi merah. Aruna pun kemudian menikmatinya. Makannya digado (tanpa nasi) sambil dicolek di sambal kecap. Hmmmmm, nyammmm!superb!
Sunday, November 18, 2007
Ke Taman Bougenville
Setelah dari pagi sampai siang Aruna, mommy, Nara, eyang juga om Hendy bermain di pantai, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Bougenville. Taman ini terletak di bukit di dekat kota Singkawang. Indah sekali tempatnya dan sejuk rasanya bermain di taman itu. Disana terdapat berbagai jenis tanaman hias dan ada pula kolam dan tempat bermain. Aruna menemani eyang-eyangnya melihat berbagai jenis tanaman sambil sesekali ikutan memegang, mencium tanaman yang dipegang eyangnya juga. Aruna tahu bahwa dia tidak boleh memetik bunga dan daun di tempat itu agar orang lain masih dapat menikmatinya juga. Malah dia yang mengingatkan ibu supaya hati-hati memegangnya:)
Disini, Aruna melihat berbagai jenis tanaman, ada talas, euphorbia, kaktus, dll. Yang menarik perhatian Aruna adalah tanaman kantung semar dan tanaman yang berbuah mirip strawberi kata Aruna.
Eyangpun tak lupa membeli beberapa jenis tanaman untuk menambah koleksi tanaman hias di rumah. Aruna membantu membawa tanaman yang ada dalam pot kecil. Ibu ingatkan supaya Aruna tidak lupa membantu eyang menyirami tanaman kantung semarnya agar tak kering dan Aruna pun dengan semangat mengiyakan!
Disini, Aruna melihat berbagai jenis tanaman, ada talas, euphorbia, kaktus, dll. Yang menarik perhatian Aruna adalah tanaman kantung semar dan tanaman yang berbuah mirip strawberi kata Aruna.
Eyangpun tak lupa membeli beberapa jenis tanaman untuk menambah koleksi tanaman hias di rumah. Aruna membantu membawa tanaman yang ada dalam pot kecil. Ibu ingatkan supaya Aruna tidak lupa membantu eyang menyirami tanaman kantung semarnya agar tak kering dan Aruna pun dengan semangat mengiyakan!
Beach, here I come!!!!
Aruna pergi ke pantai! Yeaahhh, akhirnya kesampaian juga akhirnya setelah menunggu saat yang tepat, maksudnya, sempatnya semua pihak yang terkait kayak om Hendynya dan eyang-eyangnya yang pada masih sibuk kerja. Aruna pergi ke pantai bersama mommy, eyang muti, eyang bude, dan tentu saja om Hendy! Perjalanan ditempuh kurang lebih 4 jam dengan mobil, wah lama juga ya...iya soalnya pake acara mampir-mampir ke Sei. Pinyuh. Selain buat buang air kecilnya Aruna, juga buat nyari makanan kesenangan mommy jaman kecil dulu, sekalian nostalgia ceritanya :)
Pantai pertama yang kita kunjungi adalah pantai Samudera. Disana kami sempat bermain pasir dan mencari kerang. Eyang dan mommy juga bercerita pada Aruna tentang masa kecil mommy waktu bermain di pantai. Eyang bude juga mengajak kita semua bersyukur bisa menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Aruna juga mendengarkan bagaimana susahnya petani menangkap ikan dan hasil tangkapannya yang kita makan sehari-hari. Makanya kata eyang bude, Aruna harus makan ikan sampai habis, supaya tak sia-sia usaha para nelayan tadi.
Cuma memang tak terlalu lama kami maen di pantai Samudera karena kami melanjutkan perjalanan ke pantai berikutnya yaitu pantai Pasir Panjang. Disana kami makan siang bersama dengan nasi dan lauk pauk yang kami bawa sendiri, wah Aruna juga maemnya banyak sekali. Selain itu kami juga memesan es kelapa muda, yang makannya langsung dari kelapanya, wah ini yang membuat Aruna termehek-mehek kesenangan, iyalah sensasinya emang beda ya, Na!
Di pantai ini kami bermain-main pasir dan bermain air. Walaupun pertamanya Aruna agak takut-takut, maklum aja khan kaki kecilnya masih gampang ikut hanyut ketika ombak kembali ke laut.
Namun lambat laun Aruna mulai menikmati juga. Apalagi waktu maen pasir, ya udah deh, kayak kembali ke habitatnya hehehehe...alias gak mau naek. Cuma karena mommy harus menyusui Nara, jadinya mommy harus naik ke atas dan Aruna yang ngga mau mommy tinggal jadi ikut-ikutan naik, padahal masih kepengen banget sebenarnya Aruna bermain lebih lama :(
Ya udah lain kali lagilah ya Na, kalau ada kesempatan, kita lihat pantai yang indah lagi :)
Pantai pertama yang kita kunjungi adalah pantai Samudera. Disana kami sempat bermain pasir dan mencari kerang. Eyang dan mommy juga bercerita pada Aruna tentang masa kecil mommy waktu bermain di pantai. Eyang bude juga mengajak kita semua bersyukur bisa menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Aruna juga mendengarkan bagaimana susahnya petani menangkap ikan dan hasil tangkapannya yang kita makan sehari-hari. Makanya kata eyang bude, Aruna harus makan ikan sampai habis, supaya tak sia-sia usaha para nelayan tadi.
Cuma memang tak terlalu lama kami maen di pantai Samudera karena kami melanjutkan perjalanan ke pantai berikutnya yaitu pantai Pasir Panjang. Disana kami makan siang bersama dengan nasi dan lauk pauk yang kami bawa sendiri, wah Aruna juga maemnya banyak sekali. Selain itu kami juga memesan es kelapa muda, yang makannya langsung dari kelapanya, wah ini yang membuat Aruna termehek-mehek kesenangan, iyalah sensasinya emang beda ya, Na!
Di pantai ini kami bermain-main pasir dan bermain air. Walaupun pertamanya Aruna agak takut-takut, maklum aja khan kaki kecilnya masih gampang ikut hanyut ketika ombak kembali ke laut.
Namun lambat laun Aruna mulai menikmati juga. Apalagi waktu maen pasir, ya udah deh, kayak kembali ke habitatnya hehehehe...alias gak mau naek. Cuma karena mommy harus menyusui Nara, jadinya mommy harus naik ke atas dan Aruna yang ngga mau mommy tinggal jadi ikut-ikutan naik, padahal masih kepengen banget sebenarnya Aruna bermain lebih lama :(
Ya udah lain kali lagilah ya Na, kalau ada kesempatan, kita lihat pantai yang indah lagi :)
Thursday, November 15, 2007
Naik pangkat
Dari yang biasanya diminta tolong buat ngambilin baju, atau celana kalau adik Nara pipis atau mandi, Aruna naik pangkat deh, karena sekarang terkadang udah ibu bolehin pakein celana atau buka kancing baju Nara. Cuma ya selalu masih dengan pengawasan ibu. Kayaknya bisa merasakan mengerjakan hal diatas, Aruna senengnya minta ampun...:).
Setelah ibu yang belajar memberi kepercayaan pada Aruna berkaitan dengan Nara, ibu perhatikan Aruna jadi belajar menjadi kakak yang baik juga, lebih mau perhatian, lebih ngga nakalin adiknya, pokoknya lebih sayang. Tapi ibu juga tidak boleh lengah dan tetep waspada, namanya juga masih kecil, terkadang yang maksudnya baik tapi masih tetep belum bisa kira-kira kemampuannya.
Nah sekarang udah ibu janjiin nanti kalau Nara nanti mulai makan, Aruna juga boleh bantu kasih makan....wah sudah mulai ditagih-tagih deh ibu mulai sekarang, padahal Nara baru 5 bulan, masih nunggu sebulan nih, Aruna!
Tuesday, November 13, 2007
Ms. WIS POKOKNYA!!!
Aruna ini memang terkenal kalau keras kemauannya. Apa saja yang kira-kira bisa dilakukannya sendiri, harus dia sendiri yang melakukannya. Itu bisa dari hal-hal kecil sampai hal besar yang menurut ibu belum bisa dilakukannya. Kalau Aruna mau, ya itu tadi...POKOKNYA harus dilakukan oleh Aruna. Terkadang ada baiknya karena ibu melihat Aruna akan berjuang sehabis-habisnya, cuma kadang kok ya ngoyo banget gitu loh kalau emangnya belum bisa :)
Cuma ya sebagai ibu, yang penting ibu sudah berusaha untuk mendorong dan menyemangatinya untuk melakukan yang terbaik yang Aruna bisa, kalau mentoook...tok...tok... dia sudah tak bisa baru ibu tawarkan bantuan (yang kadang harus menunggu lama karena Aruna masih ngeyel). Seiring waktu, kemauan yang keras tadi kini mulai dipadukan dengan logika yang kuat juga. Artinya Aruna sekarang mulai belajar mengenal langkah-langkah apa yang harus dilakukannya supaya usahanya itu bisa berhasil.
Namun jujur, ada kebanggaan yang tersirat di hati ibu kalau kemauannya yang keras yang dimiliki Aruna itu membawanya pada pemahaman tentang arti sebuah ketekunan, kerja keras yang memang bisa membuahkan keberhasilan.
Cuma ya sebagai ibu, yang penting ibu sudah berusaha untuk mendorong dan menyemangatinya untuk melakukan yang terbaik yang Aruna bisa, kalau mentoook...tok...tok... dia sudah tak bisa baru ibu tawarkan bantuan (yang kadang harus menunggu lama karena Aruna masih ngeyel). Seiring waktu, kemauan yang keras tadi kini mulai dipadukan dengan logika yang kuat juga. Artinya Aruna sekarang mulai belajar mengenal langkah-langkah apa yang harus dilakukannya supaya usahanya itu bisa berhasil.
Namun jujur, ada kebanggaan yang tersirat di hati ibu kalau kemauannya yang keras yang dimiliki Aruna itu membawanya pada pemahaman tentang arti sebuah ketekunan, kerja keras yang memang bisa membuahkan keberhasilan.
Tuesday, October 30, 2007
Transportasi 3: Kapal di sungai Kapuas
Sore hari, Eyang dan om Hendy mengajak Aruna melihat kapal lebih dekat di tepi sungai Kapuas yang terkenal itu. Disana Aruna melihat berbagai jenis kapal seperti kapal ferry, kapal barang, kapal penumpang bahkan Aruna sempat pula melihat sampan untuk mengangkut penumpang. Senangnya kami bisa menghabiskan senja yang indah di tepian Kapuas :)
Wednesday, October 17, 2007
Teman Baru
Setiap awal bulan, di rumah eyang diadakan Posyandu Lansia. Maklum saja eyang kakung ini termasuk 'aktivis lansia' :). Kegiatan Posyandu ini antara lain adalah pemeriksaan rutin kesehatan seperti; penimbangan, pemeriksaan tensi, dll. Selain itu juga setiap hari Minggu juga diadakan senam lansia di rumah eyang. Biasanya Aruna pun ikut sibuk membantu eyang kakung menyiapkan tempat, menyusun minuman dan membantu menyiapakan snack makanan.
Kini Aruna mulai terbiasa berinteraksi dengan para sepuh:). Kalau ditanya-tanya, Aruna menjawabnya dan bahkan Aruna kadang bercerita, namun bahasanya seringkali tidak dimengerti oleh mereka. Ada juga kadang yang membawa cucu-cucu mereka. Aruna pun mengajak mereka bermain bersama. Semua mainannya dalam keranjang dikeluarkan dan dibagi-bagikan ke mereka di teras rumah. Tapi terkadang ibu harus menegur Aruna juga, karena kalau udah bermain terkadang suara Aruna agak teriak-teriak, padahal eyangnya sedang berbicara serius di dalam.
Monday, October 15, 2007
Bermain play dough dengan mas Daffa
Mas Daffa, putranya bude Ari datang ke Pontianak. Saudara Aruna yang satu ini tinggalnya di Jakarta. Mereka pertama kali bertemu waktu Aruna masih di tempatnya pakde Agung.
Wah, Aruna senang sekali karena mendapat teman bermain sekarang. Tampaknya mas Daffa juga demikian. Kalau ada mas Daffa, Aruna nguntit aja kemana mas Daffa pergi. Kalau maen ke rumah eyangnya Aruna, mas Daffa diperbolehkan maen apa aja oleh Aruna. Padahal kadang ada loh maenan yang masih dipegangin kenceng sama Arunna kalau ada temennya yang lain. Biasanya sih tetep akhirnya dipinjamkan, cuma ngga langsung ditawarin kayak kalau buat mas Daffa. Mereka memang kompak maen apa saja, dari bouncing di kasur, petak umpet, maen scooter, sampai maen playdough bareng. Nah maen yang terakhir ini, gayanya Aruna deh kayak ngajari aja, bikin kue ulang tahun, bikin kura2, dll. Padahal bukan karena ngga biasa maen, cuma mas Daffa mungkin rada geli liat playdoughnya Aruna, hehehe bukan yang kayak biasa dimaenkan ya mas... lah wong ini dibuat dari tepung beneran :)
Iya deh yang penting kalau habis bermain ya dibersihkan ya, Na...
Wah, Aruna senang sekali karena mendapat teman bermain sekarang. Tampaknya mas Daffa juga demikian. Kalau ada mas Daffa, Aruna nguntit aja kemana mas Daffa pergi. Kalau maen ke rumah eyangnya Aruna, mas Daffa diperbolehkan maen apa aja oleh Aruna. Padahal kadang ada loh maenan yang masih dipegangin kenceng sama Arunna kalau ada temennya yang lain. Biasanya sih tetep akhirnya dipinjamkan, cuma ngga langsung ditawarin kayak kalau buat mas Daffa. Mereka memang kompak maen apa saja, dari bouncing di kasur, petak umpet, maen scooter, sampai maen playdough bareng. Nah maen yang terakhir ini, gayanya Aruna deh kayak ngajari aja, bikin kue ulang tahun, bikin kura2, dll. Padahal bukan karena ngga biasa maen, cuma mas Daffa mungkin rada geli liat playdoughnya Aruna, hehehe bukan yang kayak biasa dimaenkan ya mas... lah wong ini dibuat dari tepung beneran :)
Iya deh yang penting kalau habis bermain ya dibersihkan ya, Na...
Memanfaatkan limbah daun (2)
Aruna belajar mengamati berbagai pola daun dengan cara menempatkannya di bawah kertas dan menggosoknya dengan krayon. Timbullah berbagai bentuk daun yang ingin diamatinya tadi diatas kertas. Daun-daun itu antara adalah daun tanaman mangga, belimbing, dan nangka.
"Wah ndak ada...:( " kata Aruna waktu gambar daunnya masih belum terlihat.
"Wah ada, mommy! ada lagi!! Aruna mau lagi! " teriak Aruna.
Begitulah serunya Aruna menggambar daun-daun yang dipilihnya sendiri :)
Selain menggambar, Aruna juga jadi belajar mengenal tanaman buah-buahan.
"Wah ndak ada...:( " kata Aruna waktu gambar daunnya masih belum terlihat.
"Wah ada, mommy! ada lagi!! Aruna mau lagi! " teriak Aruna.
Begitulah serunya Aruna menggambar daun-daun yang dipilihnya sendiri :)
Selain menggambar, Aruna juga jadi belajar mengenal tanaman buah-buahan.
Subscribe to:
Posts (Atom)