Menjelang lebaran, ada beberapa kegiatan yang menjadi perhatian Aruna. Yang pertama tentunya kami meminjam beberapa buku dari Library tentang apa itu perayaan Eid Mubarak. Ada beberapa pengetahuan baru dari buku yang menambah perbendaharaan kata untuk Aruna. Kami juga mengingat kembali lebaran yang kami alami tahun lalu waktu kami masih di tempat eyang muti, bahkan Aruna masih ingat permen loli pertamanya dan juga menerima uang dari eyang dan bude-bude.
Lebaran kali ini, kami juga sibuk. Selain ibu membuat kue-kue lebaran, ibu juga membantu membuat opor ayam untuk open house di tempat pakde Iwan. Aruna pun banyak membantu ibu di dapur. Misalnya waktu membuat kue-kue, Aruna senang sekali membantu membuat nastar. Dia senang menancapkan cengkeh ke kue-kue tersebut.
Selain itu, Aruna juga membuat kartu lebaran buatan sendiri. Kartu ini rencananya diberikan ke 'ibu guru'nya di playgroup dan juga mas Ihsan.
Saturday, September 27, 2008
Friday, September 26, 2008
Treasure
Tema "Magic Carpet" bulan September ini adalah tentang 'treasure'. Sayangnya kami agak terlambat waktu datang ke museum , jadi sudah pada pertengahan cerita pertama, kami baru bergabung. Cerita pertama adalah tentang harta yang paling berharga yaitu persahabatan dibandingkan dengan barang atau uang yang ada. Setelah cerita pertama selesai, anak-anak mendapat tugas menemukan 3 hal yang disebutkan oleh cerita pertama yaitu sapi, peta dan uang koin. Aruna dengan semangat mengajak Ica yang juga ikut magic carpet ini untuk mencari bersama. Cepat juga Aruna menemukan 3 hal tersebut di ruangan tersebut.
Setelah itu, ibu Eilen mengajak semua anak untuk membuat 'treasure bag'. Kainnya sudah disiapkan dan sudah dilubangi melingkar di beberapa tempat. Anak-anak diberi tali dan diminta untuk memasukkan tali tersebut untuk membentuk kantung uang. Ibu Eilen juga membuka peti harta karunnya dan anak-anak boleh mengambil beberapa koin kuno untuk mengisi kantungnya tersebut.
Setelah itu, ibu Eilen mengajak semua anak untuk membuat 'treasure bag'. Kainnya sudah disiapkan dan sudah dilubangi melingkar di beberapa tempat. Anak-anak diberi tali dan diminta untuk memasukkan tali tersebut untuk membentuk kantung uang. Ibu Eilen juga membuka peti harta karunnya dan anak-anak boleh mengambil beberapa koin kuno untuk mengisi kantungnya tersebut.
menemukan gambar sapi
Setelah itu ibu Eilen juga bercerita tentang cerita kedua. Nah, cerita kedua ini ibu tidak mengikuti, soalnya Nara bangun, minta menyusui, jadinya ibu mundur ke belakang!
Pas ibu minta Aruna cerita, Aruna cuma bisa cerita sepotong-sepotong, pokoknya ada orang yang mencari batu yang paling berharga dan dia disuruh memilih batu mana yang paling berharga yang ditunjukkan gambarnya. Ibu Eilen menyebutkan nama-nama batu berharga tersebut misalnya ruby, sapphire, emerald, dst. Selesai sessi, ibu Eilen membagi-bagi satu koin istimewa, yaitu coklat berbungkus emas seperti koin. Setelah itu, kami makan siang bersama di museum.
happy little fella!
Tuesday, September 23, 2008
Catch The Falling Leaves
Kalau musim gugur begini, akan banyak acara jalan-jalan ke taman, hutan kecil untuk Aruna dan Nara. Apalagi kalau cuaca cerah walaupun dingin dan agak berangin sedikit, wah mereka akan berlarian kesana-kesini, gulung2 diatas daun sambil berimajinasi tentang apa saja. Dan permainan yang paling mereka suka adalah menangkap daun yang jatuh dari pohon.
Monday, September 22, 2008
Library Day
Setiap hari Rabu adalah "Library Day" yang wajib buat Aruna dan Nara. Wajibnya karena disana ada "story time" untuk anak. Biasanya akan ramai sekali anak-anak di bawah 3 tahun untuk mendengarkan cerita dan bernyanyi bersama, atau kegiatan "art and craft" dan "colouring" setelahnya.
Tetapi karena sekarang Aruna sudah tak punya teman sebaya disana, yang ada adalah teman sebayanya Nara, Aruna datang hanya karena ingin (atau harus) menemani Nara. Kadang ibu tetap mengajak Aruna ke library di hari lain (dan biasanya waktu Nara tidur) agar kita punya waktu berdua lebih lama memilih buku yang akan dipinjam Aruna, atau kita membaca beberapa buku disana.
Akhir-akhir ini, kegiatan ke library lebih meningkat intensitasnya karena Aruna ingin mendapatkan stiker. Loh untuk apa? Toh, selama ini sebenarnya sudah sering ke library dan Aruna tak ingin sebenarnya stiker2 yang diberikan itu.
Ini stiker memang istimewa. Setiap datang ke library anak2 mendapatkan satu stiker kecil yang ditempelkan ke kartu Book Start Crawl (1 kartu berisi 4 stiker yang kemudian bisa ditukarkan dengan 1 sertifikat).
Daaaan.... sebenarnya ibu sudah tahu dari dulu, tapi nggak terlalu ibu urusin karena ibu pikir, kalau ke library ya karena kita ingin pinjam buku yang ingin kita baca, bukan karena stikernya!
Tapi ternyata ibu librarian-nya juga jadi sering meminta dan mempersuasi untuk menerima stiker ini sekarang. Karena kalau sudah 40 stiker (10 sertifikat), bisa mendapatkan buku gratis!!!! Ups, ternyata katanya banyak bukunya tapi tidak ada yang bisa mendapatkannya. Padahal ibu librarian ini kenal baik pada kami dan selalu menanyakan kenapa kami tidak pernah minta stiker tersebut.....hehehehe.
Dan kini Aruna jadi tahu, kalau makin sering ke library, maka dia makin mungkin dapet buku cerita. Tapi ibu tetap selalu mengingatkan juga setiap kali kami datang kesana bahwa tujuan kita ke library adalah untuk meminjam buku yang ingin kita baca dan stiker hanyalah bonusnya!
Tetapi karena sekarang Aruna sudah tak punya teman sebaya disana, yang ada adalah teman sebayanya Nara, Aruna datang hanya karena ingin (atau harus) menemani Nara. Kadang ibu tetap mengajak Aruna ke library di hari lain (dan biasanya waktu Nara tidur) agar kita punya waktu berdua lebih lama memilih buku yang akan dipinjam Aruna, atau kita membaca beberapa buku disana.
Akhir-akhir ini, kegiatan ke library lebih meningkat intensitasnya karena Aruna ingin mendapatkan stiker. Loh untuk apa? Toh, selama ini sebenarnya sudah sering ke library dan Aruna tak ingin sebenarnya stiker2 yang diberikan itu.
Ini stiker memang istimewa. Setiap datang ke library anak2 mendapatkan satu stiker kecil yang ditempelkan ke kartu Book Start Crawl (1 kartu berisi 4 stiker yang kemudian bisa ditukarkan dengan 1 sertifikat).
Daaaan.... sebenarnya ibu sudah tahu dari dulu, tapi nggak terlalu ibu urusin karena ibu pikir, kalau ke library ya karena kita ingin pinjam buku yang ingin kita baca, bukan karena stikernya!
Tapi ternyata ibu librarian-nya juga jadi sering meminta dan mempersuasi untuk menerima stiker ini sekarang. Karena kalau sudah 40 stiker (10 sertifikat), bisa mendapatkan buku gratis!!!! Ups, ternyata katanya banyak bukunya tapi tidak ada yang bisa mendapatkannya. Padahal ibu librarian ini kenal baik pada kami dan selalu menanyakan kenapa kami tidak pernah minta stiker tersebut.....hehehehe.
Dan kini Aruna jadi tahu, kalau makin sering ke library, maka dia makin mungkin dapet buku cerita. Tapi ibu tetap selalu mengingatkan juga setiap kali kami datang kesana bahwa tujuan kita ke library adalah untuk meminjam buku yang ingin kita baca dan stiker hanyalah bonusnya!
Saturday, September 20, 2008
Tiramisu, kenang-kenangan untuk Tante Marini
Ibu merencanakan membuat tiramisu buat perpisahannya Tante Marini yang akan back for good ke Indonesia. Tante Marini ini yang memperkenalkan Aruna tentang alat musik flute. Sebelum ujian akhirnya, Tante Marini membuat konser kecil di rumah, mengundang beberapa teman dan Tante memainkan semua lagu yang akan diujiankan. Waktu itu Aruna tenang sekali mendengarkan, walaupun lagu2nya cukup berat yaitu musik (klasik) Barok.
Kembali ke cerita tiramisu, Aruna baru kali ini terlibat dalam pembuatannya. Dia tidak tahu apa itu, dan bagaimana bentuknya nanti dll. Maka sebelumnya kami melakukan riset kecil2an tentang tiramisu berikut gambar2nya. Tentu saja, Aruna suuueneng waktu melihat gambar2nya dan tambah semangat ingin membuatnya. Sayangnya, dia tak bisa menikmatinya, ehhhmmm dikit ding, soalnya khan ada alkoholnya.
Lalu ada ide Aruna buat kasih coklat parut diatasnya, soalnya dia ingat cake yang terakhir di beri coklat parut ini, dia dapet bagian ujungnya:)
Hmmmmm, tiramisunya jadi extra yummy dong!
Kembali ke cerita tiramisu, Aruna baru kali ini terlibat dalam pembuatannya. Dia tidak tahu apa itu, dan bagaimana bentuknya nanti dll. Maka sebelumnya kami melakukan riset kecil2an tentang tiramisu berikut gambar2nya. Tentu saja, Aruna suuueneng waktu melihat gambar2nya dan tambah semangat ingin membuatnya. Sayangnya, dia tak bisa menikmatinya, ehhhmmm dikit ding, soalnya khan ada alkoholnya.
Lalu ada ide Aruna buat kasih coklat parut diatasnya, soalnya dia ingat cake yang terakhir di beri coklat parut ini, dia dapet bagian ujungnya:)
Hmmmmm, tiramisunya jadi extra yummy dong!
Sunday, September 14, 2008
Belajar dari majalah
Majalah anak-anak kini sangat menarik perhatian Aruna ketika kami belanja ke supermarket. Biasanya dia melihat hadiah-hadiah yang disertakan di dalam majalah tersebut. Kalau ada yang cocok, mulailah aksi memelasnya atau berdiri lama disana untuk menandakan dia ingin dibelikan. Kadang ibu belikan, kadang juga tidak. Kalau tidak, alasannya bisa karena ibu tidak punya uang lebih atau karena dia harus memilih, dan pilihan itu adalah dengan makanan, karena itu pilihan yang cukup berat dan karenanya Aruna pasti memilih makanan, hehehe. Tapi dia belajar membuat keputusan dengan pertimbangan yang masuk akal di pikirannya. Selain itu karena majalah yang dia biasa beli adalah Cebebies atau Charlie and Lola yang keluarnya sebulan sekali.
Ada beberapa aktivitas lain yang diberikan di majalah itu selain membaca dan berhitung tentu, misalnya menggambar, menggunting, menempelkan stiker, memecahkan quiz, dll. Dan Aruna akan senang mengerjakannya. Satu majalah kadang dalam waktu 1-2 jam sudah selesai dikerjakannya :)
Ada beberapa aktivitas lain yang diberikan di majalah itu selain membaca dan berhitung tentu, misalnya menggambar, menggunting, menempelkan stiker, memecahkan quiz, dll. Dan Aruna akan senang mengerjakannya. Satu majalah kadang dalam waktu 1-2 jam sudah selesai dikerjakannya :)
Friday, September 12, 2008
Karya Kontemporer 3D, Gwon Osang
Jumat ini kami mengikuti mini art club di Mancheter Art Gallery. Kami mengapresiasi karya Gwon Osang, artis kontemporer Korea yang membuat karya luar biasa berbentuk manusia dari ratusan foto. Aruna dan teman-teman sempat mengadakan sessi sebentar di tempat eksibisinya sambil mengamati karya-karya yang ada. Ada polisi dengan kudanya, orang terjatuh, orang menangis dsb. Mereka juga bernyanyi bersama dengan berbagai alat musik sambil menirukan gaya para model karya Gwon.
Setelah itu mereka bereksperimen dengan berbagai alat dan bahan untuk kreativitas. Aruna sendiri memilih untuk membuat "botol dari foto" (ini imajinasinya dia, yang ditempel adalah kertas kilat biasa). "orang dari sendok kayu"(Aruna yang nempeli rambutnya doaang), dan "castle untuk aliennya kalau pulang malem-malem" dari tanah liat.
Thursday, September 11, 2008
Maen playdough bareng Nara
Lama gak maen playdough, Aruna dan Nara kini mulai akur bermain playdough bersama. Dulu, kalo gak diacak-acak Nara, playdoughnya suka dimakan Nara! Jadinya bukannya maen bareng, mereka malah berkelahi. Nara mengira Aruna gak bolehin dia maen, padahal Aruna cuma takut playdoughnya dimakan Nara lagi. Walaupun playdoughnya relatif lebih aman karena ibu bikin sendiri, tapi khan ya tetep tidak buat dimakan.
Tapi sekarang....udah rukun kok eyang! (hehehe, laporan ke eyangnya juga, yang khawatir cucunya kelahi melulu). Buat ibu, ini udah satu ukuran keberhasilan yang sangat baik, dimana Aruna sudah bisa lebih sabar menghadapi adiknya, walaupun gaya ngajari tetep ada. Nara juga sekarang belajar mendengarkan Aruna, tidak semaunya kayak dulu.
Mereka biasanya bikin makanan kayak pasta buat main masak-masakan, puding, sosis, dan berbagai bentuk castle...loh kok melenceng sampai bikin castle? Iya, Aruna buat itu, buat nyindir ibunya tuh yang ngga jadi bawa ke pantai pas summer lalu...iya deh yang pinter tetep kamu kok na, ngga bisa bikin castle di pantai, dari playdough pun bisa!
Saturday, September 06, 2008
Making Apple Cake
Dapet kiriman panenan cooking apel dari tante Sisca, Aruna dan ibu berencana bikin apple sauce (untuk disimpan kalau mau bikin apple crumble) dan apple cake. Kita mulainya dengan bikin apple cake. Aruna terlibat sejak mengupas apel sampai menuangkan ke dalam loyang.
Jadinya kayak gini.....
apelnya terasa, cinamonnya terasa, almondnya terasa.....
semua terasa nyummmm
semua terasa nyummmm
Lalu, cerita apple saucenya tinggal kenangan, karena apel hasil panenan sendiri memang terasa lebih segar, lebih crunchy, uuuenak, walau dimakan begitu doooang. Jadinya kita potong2 dan makannya dengan strawberry yoghurt saja. Gitu aja udah uuueeeenaaak tenan!
Thursday, September 04, 2008
Polkadot Class dan Music Group
Setelah ballet, Polkadot Nursery Class adalah kelas musik Aruna pertama yang lebih terstruktur. Polkadot ini adalah bagian dari Manchester Music Service, diberikan gratis sejak anak berusia 3 tahun. Kami mengambil tempat di Chorlton High School, sebuah Specialist Art College dengan pertimbangan dekat dari rumah. Kelasnya seminggu sekali dan berlangsung selama setengah jam. Setelah kelas polkadot, Aruna mudah2an bisa lebih mudah mengikuti kelas instrumen lainnya disana.
Selain itu,bagian dari kegiatan home-ed yang diikuti Aruna adalah Music Group. Kelas ini diberikan sebulan sekali dan berlangsung selama 2 jam. Lama ya? Hehehe...padahal kalau udah dijalani, 2 jam ini ngga terasa. Selain bermain musik, juga ada olah vokal, olah tubuh dan menari.
Selain itu,bagian dari kegiatan home-ed yang diikuti Aruna adalah Music Group. Kelas ini diberikan sebulan sekali dan berlangsung selama 2 jam. Lama ya? Hehehe...padahal kalau udah dijalani, 2 jam ini ngga terasa. Selain bermain musik, juga ada olah vokal, olah tubuh dan menari.
Tuesday, September 02, 2008
Dapet DECORATION (baca: INSPIRATION!)
A: (suara heboh)"Ibu...cepet aku mau bikin gambar!" (sambil bawa glitter emasnya)
I: (kaget) "Kirain ada apa..."
A: "Aku ini sedang dapat DECORATION loh!"
I: "What?*&^**5$"
I: " Aruna mau buat decoration?"
A: "Noooooo! Quick... nanti decorationnya hilang loh?"
I: "Loh hilang kemana?"
A: " Ini dari KEPALAKU!!!! (sambil tunjuk-tunjuk kepalanya)
I: (oooooaaaaalaaah nduk...nduk, maksudmu INSPIRATION toh!...mau ketawa tapi diampet! duh pengen deh langsung tak masukin grup srimulat kamu, nduk!)
I: "Ok! I'll get the kanvas, and what else do you need? brushes or glue or paper or anything?"
A: "Noooo, I think I need garpu and pisau!!!"
I: " Okehhhhhh!!!!!! (sambil bingung mau diapain tu garpu ama pisau)
dan ternyata............
Setelah mendapat penjelasan ibu hari itu, dia selalu tepat menggunakan kata decoration dan inspiration, hehehe.
Monday, September 01, 2008
Welcoming Autumn
Mulai tahun ini, kami mencoba melakukan berbagai kegiatan dengan mengikuti irama Goddess Year. Kami mencoba mengintegrasikan imajinasi, energi, dan kesadaran kami dalam kegiatan keseharian untuk lebih menghormati Bumi. Kami belajar untuk mengembalikan ritual 'budaya' sekaligus penyadaran spiritual tentang semesta kepada anak-anak karena siapa lagi yang bisa melestarikannya kalau bukan mereka. Terinspirasi dari buku CIRCLE AROUND, Raising Children in Goddess Way, Celebrating The Great Mother dan Earthways, dan berbagai budaya Jawa yang kami ketahui dan alami, kami gabungkan dalam ide, kreativitas untuk merayakan eksistensi kami di planet ini.
Karena saat ini kami tinggal di Manchester, demi kemudahan menjalani ritual dengan 4 musim, kami mengikuti kalender dari almanak Celtic kuno.
Karena saat ini kami tinggal di Manchester, demi kemudahan menjalani ritual dengan 4 musim, kami mengikuti kalender dari almanak Celtic kuno.
Subscribe to:
Posts (Atom)