Thursday, July 19, 2007

seputar kelahiran adik nara



Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang jua…

Aruna kini memiliki seorang adik, Nara, namanya. Lengkapnya Linggar Nara Sindhunata.

Selama proses kelahiran adik Nara, Aruna tinggal di rumah sama eyang. Ibu menginap satu malam di rumah sakit dan besok siangnya sudah pulang. Walaupun sudah dipesenin supaya ngga nangis, dan Aruna dengan gagah berani mengatakan tidak menangis, waktu malamnya Aruna tetep aja nangis-nangis cari mommy-nya. Iyalah nduk, mommy aja juga kangen sekali malam itu. Lah wong itulah kali pertama kita tidak tidur bersama ya…

Ibu tak lupa memberi pesan di kamera ayah agar Aruna bisa melihat mommy dan adiknya sebelum bobok. Karena masih menunggu dokter yang memeriksa ibu, kalau besok ternyata ibu belum boleh pulang, rencananya Aruna akan menengok ibu dan adik Nara di rumah sakit saat jam besuk sore hari. Kata ayah, Aruna senang ketika akan diajak pergi menengok mommy di rumah sakit.

Tapi ternyata ibu sudah boleh pulang besok siangnya. Saat pulang dari rumah sakit, Aruna sedang tidur siang. Jadinya waktu Aruna bangun dan ngelihat mommy-nya, tangisnya langsung pecah dan meluk mommy kuat sekali sambil minta mimik susu. Langsung saja ibu kasih untuk menenangkannya. Sambil mimik susu, ibu dan ayah bilang kalau Aruna kini sudah punya adik Nara. Dan inilah kali terakhir aruna minum ASI ibunya, soalnya begitu liat ada adik Naranya, dia berhenti dan liat adiknya dengan senyum-senyum.

Ayah dan ibu juga membawakan kado yang kami katakan kalau itu adalah kado dari adik Nara untuk kakak Aruna. Waktu dikasih kado dari adiknya itu, dia pun belum terlalu peduli, karena masih sibuk liat adiknya sambil bilang, “ini adik Nara!” berulang-ulang.

Setelah itu Aruna ibu tawarin lagi buat nerusin mimik susunya. Eh ternyata Aruna bilang, mimik susunya untuk adik Nara. Betapa bangganya ibu padamu Aruna karena Aruna mau memberikan sesuatu yang paling berharga untuk adik Nara. Bahkan sebelumnya ibu sendiri memang sudah siap juga kalau harus menyusui tandem Aruna-Nara, setidaknya untuk siang hari, karena kalau malam adik Nara khan masih bobok sama ibu sedangkan Aruna tidurnya sama ayah.

Aruna selama hari-hari pertama, lumayan membantu. Biasanya heboh untuk mengambilkan popok dan kapas kalau adik nara pipis. Atau menaruh popok kotor ke dalam ember biru di kamar mandi, atau memasukkan kapas baru ke dalam tempatnya.

Cuma memang setelah beberapa minggu, mulai deh rada-rada jahilnya Aruna keluar. Mungkin karena biar bagaimanapun perhatian ibu agak tersedot ke adiknya di minggu-minggu pertama dan rutinnya Aruna sedikit banyak juga mengalami perubahan disana-sini, seperti membaca sebelum tidur harus disambi menyusui juga, padahal Aruna selalu ,maunya kalau membaca semua fokus di dia dan bacaannya .

Jadinya Aruna kadang mulai cari-cari perhatian terus. Mulai dari minta gendong juga, minta suap terus sampai mulai gangguin adiknya, misalnya kalau adiknya mau tidur malah dibangunin buat diajak maen. Kalau ibu mau pijat adiknya, malah dia duluan yang buka baju minta dipijat.

Yah mudah-mudahan dengan segala perubahan ini, Aruna segera bisa menyesuaikan diri dan tetep senang dengan kehadiran adik Naranya.

No comments: