Friday, June 27, 2008

Membuat kecambah




Selain bertanam di tanah, Aruna juga belajar membuat kecambah. Ibu memang memperkenalkan Aruna bahwa media bertanam bisa selain tanah, bisa air, sabut kelapa atau pasir (walaupun belum bisa mencoba yang lain juga). Selain itu, Aruna juga belajar, bahwa bahan makanan yang dimasak ibunya bisa dihasilkan sendiri.

Akhirnya punya trampoline

Ayah sedang merakit pagar trampoline

Ini memang janjinya ayah sejak dulu, yaitu bisa memfasilitasi kegiatan lunjak-lunjak anak2nya,hehehe...ini salah satu investasi jangka panjang dari kami.
Lumayan sekali kalau ibu lagi sibuk dapet pesanan dan masaknya agak2 butuh waktu sendiri di dapur, mereka bisa aman maen di dalamnya sebentar. Kadang juga bersama anak-anak tetangga, mereka suka tiduran ajah sambil menatap langit, menghitung pesawat. Atau maen masak2an dan piknik dibawahnya.

Pokoknya sedapat mungkin dibuat multifungsi si trampoline ini :)

Saturday, June 14, 2008

Urban Gardening Exhibition at URBIS

hmmmm, liat situasi, mana yang mau di'main'kan duluan :)

yang mana ya punya aruna?

jadi punya ide pengen bikin wooden birdhouse sendiri

mendengarkan petunjuk pembuatan

coba-coba dengan bantuan ibu:)

Urbis adalah salah satu tempat eksibisi di Manchester. Kami berkesempatan mengunjungi Urbis untuk menonton pameran tentang Urban Gardening. Aruna senang karena bisa belajar dan mencoba-coba berbagai aktivitas tentang gardening di perkotaan. Aruna bersama teman-teman barunya saling belajar membuat pot dari kertas, bermain pretending play, colouring berbagai worksheet creepy crawlies. Aruna juga membuat kupu-kupu yang disematkan di tanaman disana.

Thursday, June 12, 2008

From beads to seeds

Aruna membuat kreasi di kanvas dari biji-bijian. Sebelumnya, dia juga pernah bikin karya menempel semua beads untuk kalungnya di kertas karton, alasannya karena bosen hanya buat kalung saja.

Karena itu, ibu kenalkan saja dengan biji-bijian ini. Selain membuat karya, dia sebenarnya juga belajar mengenal nama biji dan teksturnya. Yang digunakan adalah biji bunga matahari, biji labu, biji kacang hijau kupas atau yang masih hijau, biji lentils, biji kacang merah.

Dan dasarnya Aruna, bukannya diskusinya tentang warna atau ide karyanya, malah nanyanya soal bijinya itu enaknya dimasak apa!

Tuesday, June 03, 2008

(1) Bersyukur (makanan)



Kami mengajarkan Aruna dan Nara untuk bersyukur dengan cara-cara sederhana dan terutama dalam tindakan. Ini penting karena apalah artinya kata-kata, kalau tidak dibadankan. Contoh yang paling praktis adalah soal makan. Ibu dan Ayah selalu berusaha mengajarkan jangan mudah untuk membuang makanan, ambil secukupnya dan habiskan sebisanya, ingat teman-teman yang tidak seberuntung kita dan selalu mengingat proses panjang bagaimana makanan itu sampai ke meja makan kita.

Dalam tradisi keluarga kami, makanan dipandang tidak hanya sebagai pengganjal perut, melainkan simbol atas banyak hal; kerja keras banyak orang, kesinambungan alam, sebuah proses yang besar atas makanan sederhana diatas piring kami. Makanan adalah sumber energi, yang menggerakkan badan kami, dan pikiran kami juga. Kami tidak bermain-main 'dengan apa yang kami makan'.

Sebelum makan, kami biasanya saling berpegang tangan, saling memandang dan menarik napas dalam supaya sungguh-sungguh 'hadir' dalam rasa syukur. Dan setelahnya, kami mengucapkan syukur dan berkat.

Aruna sekarang mulai belajar mengucapkan syukur dan berkat atau 'blessing', demikian kami menyebutnya dan kami bebaskan dia mengucapkan apa saja yang dia syukuri atas makanan tersebut. Sebelumnya tentu dia belajar dari kami. Walaupun kadang masih agak terputus-putus karena lupa, tapi pelan-pelan makin baik. Ibu senang karena Aruna sudah berani mengambil inisiatif dan kami mendukungnya.

Ini biasanya yang dia ucapkan, walaupun sering juga berganti-ganti, tergantung apa yang dipikirkannya:)
Blessing the sun,
Blessing the rain,
Blessing the earth,
Blessing the potatoes,and the chicken, and the carrot and the broccoli
(tergantung isi di piring)
Help my friend in Africa, and Indonesia to eat food

Thank you the farmer
Thank you the truck driver
Thank you ibu, who cooks
Thank you ayah, who works in office
Thank you Aruna, who helps
Thank you Nara, who sit down nicely
and most of all, Thank you God
Ameen

Sunday, June 01, 2008

Japan's Day

Belajar tentang budaya Jepang, tampaknya baru 2 hal ini yang menarik perhatian Aruna yaitu kimono dan sushi. Aruna membuat pembatas buku berbentuk wanita Jepang yang memakai kimono. Aruna juga belajar melihat berbagai pakaian kimono melalui internet.


Tentang belajar membuat sushi, wah kalau yang satu ini kelihatan betul semangat membuatnya. Soalnya Aruna juga senang makan nori seaweednya! Kami membuat sushi jenis maki, selain jenis nigiri yang lebih mudah.
Kalau membuatnya saja sudah senang, apalagi makannya...whuut..whuut...whuut.....bablas sushi-ne!

bisa bikin apa ya dari rumput? karangan bunga atau..?

(pulang dari jalan-jalan di taman, selain petik-petik bunga liar, Aruna juga petik rumput, ibu membayangkan kalau Aruna akan membuat karangan bunga kering dengan rumput ilalang itu, dan akan diberikan ke ibu)

tapi ternyata...

"pinjam gunting, pinjam lem, and one paper, yes yes, the pink one!"
"aku tempel disini pake glue, stick..stick!"
"taaaara...easy peasy!!!"