Thursday, July 03, 2008

Look After Your Planet: 1. Recycle Reduce Re-use

memilah sampah kaleng, botol gelas dan kertas

pengguna setia produk recycle buatan ibu

membantu ibu membuat hiasan dinding dari kain bekas

Ini slogan memang sudah diajarkan sejak Aruna masih bayi. Ceiilaaaah, maksute sejak bayi pun Aruna sudah dibiasakan sayang sama lingkungan, misalnya pake popok kain, kalaupun terpaksa pake disposable nappies ya yang 70-90% bahannya yang bisa terurai diolah tanah (walaupun mahal, hiks! makanya jarang!!). Sedapatnya dan sesering mungkin membawanya ke WC.

Trus, bajunya, hampir semua yang dari orang tuanya adalah pembelian second-hand. Pelit? Gak gitu, soalnya baju anak khan cepet gantinya, daripada beli baru, mending second hand ajah, toh juga masih tampak baru, prinsip re-use-nya dipegang. Berlaku juga dengan mainannya, bukunya. Kecuali dibelikan sama teman-teman ayah-ibu, atau eyangnya, maka menikmati baju baru atau mainan baru, termasuk jarang :). Makanya kami senang melakukan tradisi 'melungsur'. Gak pake malu atau gengsi. Dan ibu adalah termasuk customer setia di charity shops, car boot sale atau NCT bazaar. Kalau ayahnya adalah jagoan ebay dan free-cycle. Kami juga sering membawa pakaian atau mainan bekas yang masih pantas untuk diberikan ke charity shop sebagai bagian dari proses recycle dan re-use.

Minum susunya gak pernah pake formula, super irit, me-reduce penggunaan air dan gas untuk mencuci botol, sterilisasi botol. Pokoknya semaksimal mungkin prinsip diatas dikenakan dalam perawatan, pengasuhan dan pendidikan Aruna.

Terus duitnya kemana dong? Buat makan! Haaah, kirain buat tabungan! Kalau itu iya juga dipikirkan. Tapi ibu dan ayah pingin punya tabungan lain, yaitu tabungan kesehatan. Maka kami memilih makanan yang sedapatnya organik, seasonal buat Aruna dan adiknya.

Anyway, back to cerita Look After Your Planet, Aruna pun sejak kecil dibiasakan dengan yang namanya pemilahan sampah. Dia mulai bisa mengingatkan ibu (padahal ibu sudah ingat) untuk membuang kaleng atau botol gelas di kotak yang disiapin City Council. Sampah organik dan sampah dari kebun juga. Waktu menanam kemarin itu pun, saat kita menggunakan kompos, dia pun langsung belajar penggunaan langsung dari sampah organik itu.

Aruna juga sangat berhati-hati soal penggunaan air dan listrik. Kalau sikat gigi, ambil air dulu di gelas, dan tidak membiarkan air mengalir. Kalau bantu ibu cuci piring juga, harus disabun semua alatnya, baru dibilas terakhir supaya tidak banyak membuang air. Kalau siang juga sebisanya tidak banyak menonton TV dan mendengarkan musik bersamaan. Iya soalnya Nara senangnya dengerin musik sedangkan Aruna senangnya nonton. Jadi mereka harus pilih salah satu atau gantian.

Penggunaan cairan pembersih, sedapatnya juga yang natural, ramah sama tanah, tanaman, mikroba dan terutama manusia! Dan juga tentunya supaya Aruna bisa terlibat penuh dalam pemeliharaan kesehatan rumah dan halaman. Mau megang atau menghirup, gak takut kalau dibandingkan dengan bahan kimia.

Waktu Aruna mempunyai kupon membeli buku dengan potongan harga, kami pun membeli buku Charlie and Lola yang berjudul Look After Your Planet, karena di buku itu, ada hadiah recycling poster yang bikin dia tambah semangat buat belajar tentang recycle.

Pokoknya sedapatnya hidup natural, hemat, dan eco-friendly! Okey-dokey!

1 comment:

krismariana said...

keluarga yg menyenangkan :) memang sayang pada lingkungan harus dibiasakan sejak kecil, dan keluarga adalah tempat pertama untuk belajar. salam kenal :)