Thursday, March 27, 2008

Welcoming back International Food in Our Plate

Wuuih sangar judulnya! hehehe....
Iya, senang bisa kembali ke UK. Berarti bisa bikin lagi berbagai makanan dari berbagai mancanegara. Bukannya di Indonesia gak bisa karena alasan bahan dan alat, cuma kalau di rumahnya eyang, memang susah buat ibu bergerak:). Soalnya eyang khan makannya kebanyakan dari 'lahan sendiri', jadinya terbatas, dan eyang sekarang sudah males buat nyobain makanan aneh-aneh. Nah kembali ke UK, berarti ibu ketemu dapur sendiri dan hip-hip horay deh mau ngapain aja bisa! Apalagi ada Aruna! Patner sejatinya ibu hehehe....yang seneng makan dan bantuin bikin apa saja.

Kalau dipikir2 sebenarnya hampir 90% waktu aktif Aruna di rumah, adanya ya di dapur ini bersama ibu!
Dia memang senang bikin atau nungguin ibu, bikin makanan. Kalau ngerjain gambar atau belajar nulis, seringnya juga di dapur/ruang makan. Yang jelas buat kami, sumber pengetahuan bisa dimulai dari dapur (iya, soalnya akses internet emang bisa dari sini juga:)).

Kembali soal makanan internasional, ibu memang senang mencoba2 resep makanan dari berbagai negara. Sapa tahu bermula dari belajar tentang masakannya, bisa belajar tentang hal-hal lain tentang negara tersebut dan mudah-mudahan kalau ada rejeki bisa mengunjungi negara tersebut...hehehehe, mulia amat mimpinya si ibu!

Jadi apa saja yang dipelajari Aruna tentang makanan internasional ini?

membuat berbagai pie
(chicken& mushroom's pie, shepherd's pie, cottage's pie, pastel tutup,dll)

membuat cookies, cake, aneka dessert
(berbagai cemilan sehat (dan tidak sehat juga ding!))

membuat berbagai salad (dan rujak!)
(membuat homemade dressing dan berbagai paduan buah,daun, sayur,bunga,
dan favoritnya tetep Greek salad!)

membuat berbagai jenis sarapan pagi
(pancake, english breakfast, muslie cereals dengan berbagai paduan, omelets, toast)

mengolah berbagai noddles dari masakan Cina, Jepang, dan Italia

Dan sebenarnya masih banyak yang dipelajari Aruna di dapur.
Lebih seru lagi karena kami berdua suka membayangkan diri menjadi para chef yang membawakan acara memasak di TV, hehehe...imajinasi kami berdua seringnya ke chef Jamie Oliver atau Gary Rhodes, atau Rachel Allen. Kami berdua juga sering berdiskusi untuk menggubah resep. Aruna, biasanya ibu mintai pendapat, misalnya untuk pilihan protein penggantinya, pilihan sayurannya atau kalau cake, pilihan buah atau isi.

Senang juga loh masak bareng Aruna, soalnya dia bener-bener membantu. Aruna sekarang juga sudah mulai mahir menggunakan pisau (walaupun yang ujungnya masih melengkung), atau menggunakan 'peeler' dan juga kadang sudah ibu bolehkan mengaduk masakan di kompor yang hidup. Semuanya tentu dengan pengawasan ibu. Soalnya daripada Aruna merengek dan malah mengganggu, ibu pikir kalau diajarkan sekalian soal safety-nya, mudah2an tidak akan terjadi kecelakaan yang berarti. Selama ini juga tampaknya Aruna bisa bertanggung jawab dan tidak main-main dengan barang-barang tajam di dapur.

Wednesday, March 26, 2008

Mengajari Nara Makan Spaghetti

Insting sebagai kakak yang baik, Aruna selalu mau memberi contoh kepada adiknya. Dari mulai soal pegang mainan, pegang pen, sampai yang namanya makan. Termasuk kali ini, Aruna minta dibolehkan mengajari Nara makan spaghetti bolognese. Sebenarnya Nara belum boleh makan makanan yang sama dengan Aruna, sebab Nara belum satu tahun dan masih tidak pakai gula dan garam di makanannya. Tapi Nara pun kelihatan pengen sekali makan makanan di piring Aruna. Ya wislah, ibu pasrah aja kali ini, soalnya niat kakak yang baik dan Nara yang sudah tambah gemes liat spaghetti, jadi gak tega kalau ngga dibolehin.

"First, open your mouth, this big Nara, look at me!"

"And then, twirling round and round, kalau kamu ndak bisa pakai tangan aja Nara!"
(good advice, Na!)

"Good...good baby!"

"Ups, Nara kamu drop your spageghetti di kakiku, ayo dimakan dulu yang ini!"

"Ibu, please Nara taruh disana! Dia mau makan all of my food! No Nara!
I don't want to share it to you Nara, never ever again!!!!"

Well, Aruna, that is what you need to learn now!

Monday, March 17, 2008

Musik dari dapur


Bukan karena mereka bermain musik di dapur, bukan....
Tapi alat musiknya diangkut dari dapur!
Jadilah ibu kehilangan sesaat panci, pan, dan berbagai alat masak lainnya. Ya wis gak papalah nak! Yang penting semua senang. Aruna hepi karena bisa nggendang buat adiknya dan Nara, belajar jalan dengan mendorong panci kemana-mana.

Sunday, March 16, 2008

Merasakan salju lagi!

27 Februari '08
A: "Bu, nanti Aruna bisa liat salju lagi kalau ke Manchester?"
I : " Wah kayaknya tahun ini belum bisa, Na. Udah bulan Maret, kayaknya sudah masuk spring, ndak akan ada salju lagi turun. Tapi mungkin tahun depan ada lagi!"
A: "Ibu, kita panggil aja saljunya.... come here salju come here snow! Nanti dia datang."
I: " Yah kalau kamu bener-bener pengen, you can make wish for it!"

14 Maret '08
Bangun tidur
I: " Aruna, snow Aruna!"
A: " Wow...snow, Ibu, it is snow!"

Friday, March 14, 2008

Kisah Nyata 1: Kisah Kakak Yang Baik (versi asli: Nasibku tanpa Eyang Muti)

Menyuapi Nara
(I: "Gak tau pakai ilmu apa si Aruna, kalau dia yang nyuapi adiknya pasti mangap-mangap terus!")

Membuatkan cookies untuk Nara
(A: "Duh kalau ada Eyang Muti, pasti aku udah tinggal makannya doang")

Membantu masak sayur bening atau bobor untuk Nara
(A:"Lumayan, aku boleh ngerjainnya sambil nonton Cbebies")

Ngepel pipisnya Nara
(A: "Nasib...nasib.., tapi gak papalah aku bisa sambil belajar nggaya kayak penyanyi rock itu"!)

Tuesday, March 11, 2008

3D In the Night Garden

Ikut dalam sessi Arty Picnic-nya Whitworth Art Galery, Aruna kali ini membuat kartu pop up dengan tema In the Night Garden, film seri anak yang dulu pernah jadi kesukaannya (sekarang sudah tidak terlalu demen siy). Aruna senang ceritanya karena dirinya sering membayangkan seperti tokoh Upsy Daisy, yang pinter nari, dan berani bobok sendiri:).

Tapi kali ini Aruna hanya membayangkan bagaimana sebuah taman di malam hari. Ibu memberi sedikit arahan sedikit seperti misalnya membantu membayangkan dirinya berada di taman belakang rumah, dan apa saja yang bisa dia lihat disana di malam hari. Selanjutnya, hehehe ibunya yang disuruh menggunting bentuk2 benda yang dia sebutkan (soalnya ada adik Nara yang mau ikutan pegang gunting) dan Aruna yang menempelkan. Proses pembuatan kartu ini super cepet (sebab ibu yang nggunting) karena Aruna sebenarnya sudah sangat tidak bisa konsentrasi karena ingin cepat bisa makan siang bersama! Iya, karena judulnya Arty picnic, kita bisa membawa makanan ke galeri dan bahkan bisa menikmatinya sambil mengerjakan karya kita. Duuuh mana tahan si Aruna untuk menunggu (soalnya ibu maunya dia bikin kartu dulu sampai selesai, baru makan. Maksudnya biar ibunya gak ribet ngurusi makannya Aruna dan Nara sambil gunting sana-sini:)). Tapi dasarnya Aruna, kalau soal makan memang gak bisa menunggu terlalu lama, apalagi udah di depan mata.....:)