Iya, senang bisa kembali ke UK. Berarti bisa bikin lagi berbagai makanan dari berbagai mancanegara. Bukannya di Indonesia gak bisa karena alasan bahan dan alat, cuma kalau di rumahnya eyang, memang susah buat ibu bergerak:). Soalnya eyang khan makannya kebanyakan dari 'lahan sendiri', jadinya terbatas, dan eyang sekarang sudah males buat nyobain makanan aneh-aneh. Nah kembali ke UK, berarti ibu ketemu dapur sendiri dan hip-hip horay deh mau ngapain aja bisa! Apalagi ada Aruna! Patner sejatinya ibu hehehe....yang seneng makan dan bantuin bikin apa saja.
Kalau dipikir2 sebenarnya hampir 90% waktu aktif Aruna di rumah, adanya ya di dapur ini bersama ibu!
Dia memang senang bikin atau nungguin ibu, bikin makanan. Kalau ngerjain gambar atau belajar nulis, seringnya juga di dapur/ruang makan. Yang jelas buat kami, sumber pengetahuan bisa dimulai dari dapur (iya, soalnya akses internet emang bisa dari sini juga:)).
Kembali soal makanan internasional, ibu memang senang mencoba2 resep makanan dari berbagai negara. Sapa tahu bermula dari belajar tentang masakannya, bisa belajar tentang hal-hal lain tentang negara tersebut dan mudah-mudahan kalau ada rejeki bisa mengunjungi negara tersebut...hehehehe, mulia amat mimpinya si ibu!
Jadi apa saja yang dipelajari Aruna tentang makanan internasional ini?
Kalau dipikir2 sebenarnya hampir 90% waktu aktif Aruna di rumah, adanya ya di dapur ini bersama ibu!
Dia memang senang bikin atau nungguin ibu, bikin makanan. Kalau ngerjain gambar atau belajar nulis, seringnya juga di dapur/ruang makan. Yang jelas buat kami, sumber pengetahuan bisa dimulai dari dapur (iya, soalnya akses internet emang bisa dari sini juga:)).
Kembali soal makanan internasional, ibu memang senang mencoba2 resep makanan dari berbagai negara. Sapa tahu bermula dari belajar tentang masakannya, bisa belajar tentang hal-hal lain tentang negara tersebut dan mudah-mudahan kalau ada rejeki bisa mengunjungi negara tersebut...hehehehe, mulia amat mimpinya si ibu!
Jadi apa saja yang dipelajari Aruna tentang makanan internasional ini?
membuat cookies, cake, aneka dessert
(berbagai cemilan sehat (dan tidak sehat juga ding!))
membuat berbagai salad (dan rujak!)
(membuat homemade dressing dan berbagai paduan buah,daun, sayur,bunga,
dan favoritnya tetep Greek salad!)
membuat berbagai jenis sarapan pagi
(pancake, english breakfast, muslie cereals dengan berbagai paduan, omelets, toast)
mengolah berbagai noddles dari masakan Cina, Jepang, dan Italia
membuat berbagai salad (dan rujak!)
(membuat homemade dressing dan berbagai paduan buah,daun, sayur,bunga,
dan favoritnya tetep Greek salad!)
membuat berbagai jenis sarapan pagi
(pancake, english breakfast, muslie cereals dengan berbagai paduan, omelets, toast)
mengolah berbagai noddles dari masakan Cina, Jepang, dan Italia
Dan sebenarnya masih banyak yang dipelajari Aruna di dapur.
Lebih seru lagi karena kami berdua suka membayangkan diri menjadi para chef yang membawakan acara memasak di TV, hehehe...imajinasi kami berdua seringnya ke chef Jamie Oliver atau Gary Rhodes, atau Rachel Allen. Kami berdua juga sering berdiskusi untuk menggubah resep. Aruna, biasanya ibu mintai pendapat, misalnya untuk pilihan protein penggantinya, pilihan sayurannya atau kalau cake, pilihan buah atau isi.
Senang juga loh masak bareng Aruna, soalnya dia bener-bener membantu. Aruna sekarang juga sudah mulai mahir menggunakan pisau (walaupun yang ujungnya masih melengkung), atau menggunakan 'peeler' dan juga kadang sudah ibu bolehkan mengaduk masakan di kompor yang hidup. Semuanya tentu dengan pengawasan ibu. Soalnya daripada Aruna merengek dan malah mengganggu, ibu pikir kalau diajarkan sekalian soal safety-nya, mudah2an tidak akan terjadi kecelakaan yang berarti. Selama ini juga tampaknya Aruna bisa bertanggung jawab dan tidak main-main dengan barang-barang tajam di dapur.
Lebih seru lagi karena kami berdua suka membayangkan diri menjadi para chef yang membawakan acara memasak di TV, hehehe...imajinasi kami berdua seringnya ke chef Jamie Oliver atau Gary Rhodes, atau Rachel Allen. Kami berdua juga sering berdiskusi untuk menggubah resep. Aruna, biasanya ibu mintai pendapat, misalnya untuk pilihan protein penggantinya, pilihan sayurannya atau kalau cake, pilihan buah atau isi.
Senang juga loh masak bareng Aruna, soalnya dia bener-bener membantu. Aruna sekarang juga sudah mulai mahir menggunakan pisau (walaupun yang ujungnya masih melengkung), atau menggunakan 'peeler' dan juga kadang sudah ibu bolehkan mengaduk masakan di kompor yang hidup. Semuanya tentu dengan pengawasan ibu. Soalnya daripada Aruna merengek dan malah mengganggu, ibu pikir kalau diajarkan sekalian soal safety-nya, mudah2an tidak akan terjadi kecelakaan yang berarti. Selama ini juga tampaknya Aruna bisa bertanggung jawab dan tidak main-main dengan barang-barang tajam di dapur.